TIKTAKBORNEO.COM – PENAJAM – Festival Belian Adat Paser Nondoi 2025 resmi dibuka oleh Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor, Senin (3/11/2025), di Rumah Adat Paser.
Kegiatan yang akan berlangsung hingga 8 November ini menjadi ajang penting dalam pelestarian budaya, penguatan nilai kearifan lokal, serta peningkatan ekonomi masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Mudyat Noor menegaskan bahwa festival ini tidak hanya menampilkan pertunjukan seni dan tradisi, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur dan nilai harmoni antara manusia, alam, serta Sang Pencipta.
“Melalui Festival Belian Adat Paser Nondoi ini, saya mengajak kita semua untuk merawat budaya Paser bersama-sama. Jangan menganggapnya sebagai warisan masa lalu, tetapi jadikan bagian dari nilai luhur yang tetap relevan di tengah pembangunan, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestarian adat dan budaya daerah.
“Nilai adat ini harus diteruskan, karena masa depan budaya tidak hanya bergantung pada pemangku adat, tetapi juga pada tokoh muda yang mencintainya dan melestarikannya,” tegas Mudyat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat PPU yang terus menjaga tradisi leluhur dengan penuh semangat.
Menurutnya, keberagaman seni dan ritual adat yang tampil dalam festival ini mencerminkan jati diri bangsa dan semangat cinta tanah air.
“Kami memberikan apresiasi kepada masyarakat PPU yang masih menjaga adat dan tradisi dengan penuh semangat. Dalam setiap tarian, musik, dan pakaian adat tersimpan nilai-nilai luhur yang menggambarkan cinta tanah air,” ucapnya.
Ririn menambahkan, festival budaya seperti Nondoi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, UMKM, pengrajin lokal, serta pelaku seni mendapat ruang untuk berkembang dan memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas.
“Festival budaya tidak hanya memperkuat tradisi, tetapi juga ekonomi daerah. UMKM, pengrajin lokal, dan pelaku seni merupakan basis ekonomi yang berpusat pada budaya. Mari kita dukung bersama agar kegiatan seperti ini terus berkembang,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, ia berharap Festival Belian Adat Paser Nondoi dapat menjadi simbol persaudaraan dan warisan kearifan lokal bagi generasi mendatang.
“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat PPU yang terus menjaga tradisi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan terus memberikan dukungan,” ujarnya menutup.
Festival Belian Adat Paser Nondoi 2025 menampilkan beragam kegiatan budaya khas suku Paser, seperti ritual belian adat, pawai budaya, pertunjukan tari dan musik tradisional, hingga bazar UMKM dan pameran kerajinan lokal.
Acara ini diharapkan menjadi magnet wisata budaya sekaligus penguat identitas daerah di tengah dinamika pembangunan IKN Nusantara. (*lov/ara)









